Blog Baru di Hari Senin

Akhirnya, saya putuskan untuk 'ngeblog lagi.' Dan, walau blog ini sudah sejak Sabtu saya buat, postingan pertama saya tulis di hari Senin karena saya senang memulai sesuatu yang penting di hari Senin, seperti diet, contohnya. Oh, well, diet mungkin bukan contoh yang tepat karena diet saya jarang banget yang berhasil. Ada yang berhasil, tapi mungkin hitungannya satu banding sepuluh.

Dua diet saya yang lumayan sukses adalah saat sebelum nikah dan sebelum hamil kedua. Jadi silakan dikira-kira sudah berapa kali saya mencoba diet.

Oke, fokus! Mari kita kembali ke postingan pertama di blog baru saya ini, karena kisah diet saya memang tidak terlalu menginspirasi.

Setelah berjuta-juta (hiperbola) blog yang saya buat dan kemudian saya abaikan, saya tiba-tiba ingin punya blog baru. Kenapa tidak melanjutkan yang sudah ada? Hm... begini ceritanya...

Saya merasa, setiap blog saya mengemban aura yang sedang menyelimuti saya pada saat pembuatan blog tersebut. Dan sejalan waktu, saya merasa diri saya mengalami perubahan, sehingga menulis di blog yang dulu menjadi tidak relevan.

Padahal, menurut ilmu SEO, harusnya saya maintain saja blog lama saya, pasti akan lebih menjanjikan dari segi pengunjung. Tapi, mungkin -- mungkin ya -- saya bukan mencari pengunjung. Saya punya blog anonim tempat saya curhat yang pengunjungnya hanya saya dan entah siapa dari daratan Amerika dan Eropa dengan traffic sources yang ajaib URL-nya. Tapi saya tidak mempermasalahkan karena memang saya hanya ingin menumpahkan apa yang mengganjal di hati dan benak saya, sehingga pengunjung tidak lagi penting.

Lalu, bagaimana dengan blog baru ini? Ke mana saya akan membawanya? Saya pun belum tahu. Yang pasti, blog ini mungkin -- lagi-lagi masih sebuah kemungkinan -- merupakan blog yang menjadi teman saya dalam perjalanan menuju usia 40 tahun, yaitu 9 bulan lagi. Hihi... kalau dipikir-pikir keren juga ya? Sembilan bulan lagi saya akan terlahir kembali sebagai manusia berkepala empat (jangan dibayangkan secara harfiah ya, LOL!).

Usia 40 ini terasa penting buat saya. Selain Allah secara khusus menyebutnya dalam surat Al-Ahqaf ayat ke-15, ada pula hadits dan riwayat yang sengaja membahas usia ini.

Dulu, saya menganggap usia 40 adalah usia settle, sudah tahu apa yang dilakukan, sudah mencapai sukses yang dicita-citakan, dan banyak lagi. Namun, ternyata, pada usia ini saya masih dalam proses mencari dan menggapai cita-cita. Mungkin memang sudah ada titik terang ke mana saya akan berlayar. Tapi, sepertinya kompas yang saya jadikan acuan masih mengarahkan saya ke sana ke mari, seperti Ayu Tingting yang ke sana ke mari membawa alamat palsu. :P

Jadi, biarlah blog ini ikut berlayar bersama saya. Semoga dapat menjadi penangkal badai dan penghalau ombak besar yang menerjang hari-hari saya. Atau sekadar menjadi riak kecil yang meriangkan hati saya. Itu pun tak mengapa. Yang pasti, "Pelangi di Ujung Masa" merupakan cara saya kembali merajut asa bahwa setelah hujan badai berlalu, Allah akan menghadirkan pelangi nan indah dalam hidup saya.

Dan, di hari Senin ini, saya resmikan blog saya yang entah ke berapa ini.

Bismillah.

Comments

Popular Posts